Sunday, January 14, 2018

Tugas 4-Komunikasi Bisnis
Nama   : Anindita Mindarto
Kelas   : 4EA11
NPM    : 11214276

I. Komunikasi Lisan dan Negoisasi
A. Komunikasi Lisan dalam Rapat
Di dalam suatu pertemuan dan dalam suatu rapat setiap anggota atau peserta harus menyadari posisinya dalam forum tersebut. Tiap peserta hendaknya:
- Mampu berperan sebagai penyelaras yang sangat bijaksana dan adil namun tidak kehilangan pendirian.
- Mampu menjadi komunikator yang berpartisipasi aktif namun tidak memonopoli pembicaraan.
- Mampu berkomunikasi secara terbuka, jujur dan bertanggung jawab.
- Mampu menjadi komunikan yang sangat responsive namun tidak emosional.
- Mampu mengontrol diri, dan menghindarkan terjadinya debat serta tidak berbicara bertele-tele.

B. Komunikasi Lisan dalam Wawancara
            Misalkan dalam suatu wawancara, kita melakukan komunikasi dengan seorang yang diwawancara. Dalam wawancara tersebut, ada pihak yang lebih mencondong memberikan pertanyaan. Wawancara biasanya dilakukan untuk mengumpulkan data yang ingin kita dapat. Ada juga etika dalam berwawancara, diantaranya adalah memperkenalkan diri terlebih dahulu. Kemudian kita sampaikan maksud dari wawancara yang kita lakukan. Kita juga harus respect kepada orang yang kita tanya sehingga ia merasa nyaman. Berikut ini ialah hal yang perlu diperhatikan ketika melakukan wawancara:
  1. Gunakan volume suara yang baik dan terdengar (berbicara tidak terlalu keras).
  2. Hindari bahasa menggurui responden.
  3. Hindari sikap rakus.
  4. Fokus pada lawan bicara.
  5. Fokus pada pembicaraan.
  6. Tidak boleh memotong pembicaraan.
  7. Lakukan verifikasi jika ada kekurangan.
  8. Hindari kata-kata kasar (kotor).
  9. Bersikap ramah.
  10. Jangan menyakiti hati responden.
  11. Hidari tatapan yang menyelidik/melotot/clingak-clinguk.
  12. Ucapkan terima kasih.

C. Komunikasi Lisan dalam Bernegosiasi
            Sebagaimana kita cukup sering mendengar negosiasi diartikan sebagai proses yang melibatkan upaya seseorang untuk merubah atau tidak merubah sikap dan perilaku orang lain. Sedangkan pengertian yang lebih terinci menunjukkan bahwa negosiasi merupakan proses untuk mencapai kesepakatan yang menyangkut kepentingan timabal balik dari pihak-pihak dengan sikap, sudut pandang, dan kepentingan-kepentingan yang berbeda satu sama lain. Negosiasi, baik yang dilakukan oleh seorang pribadi dengan pribadi lainnya, maupun negosiasi antara kelompok dengan kelompok (atau antar pemerintah), senantiasa melibatkan pihak-pihak yang memiliki latar belakang berbeda dalam hal wawasan, cara berpikir, corak perasaan, sikap dan pola perilaku, serta kepentingan dan nilai-nilai yang dianut. Pada hakikatnya negosiasi perlu dilihat dari konteks antar budaya dari pihak yang mela-kukan negosiasi, dalam artian perlu komunikasi lisan, kesedian untuk memahami latar belakng, pola pemi-kiran, dan karakteristik masing-masing, serta kemudian berusaha untuk saling menyesuaikan diri.
Agar dalam berkomunikasi lebih efektif dan mengena sasaran dalam negosiasi bisnis harus dilaksanakan dengan melalui beberapa tahap yakni:
  1. Fact-finding, mengumpulkan fakta-fakta atau data yang berhubungan dengan kegiatan bisnis lawan sebelum melakukan negosiasi.
  2. Planning/rencana, sebelum bernegosiasi/berbicara susunlah dalam garis besar pesan yang hendak disampaikan. Berdasarkan kerangka topik yang hendak dibicarakan rincilah hasil yang diharapkan akan teraih. Berdasarkan pengenalan Anda terhadap lawan tersebut, perkirakan/bayangkan kemungkinan reaksi penerima pesan/lawan berbicara terhadap apa yang Anda katakan.
  3. Penyampaian, lakukan negosiasi/sampaikan pesan dalam bahasa lawan/si penerima. Usahakan gunakan istilah khas yang biasa dipakai oleh lawan negosiasi kita. Pilihlah kata-kata yang mencerminkan citra yang spesifik dan nyata. Hindari timbulnya makna ganda terhadap kata yang disampaikan.
  4. Umpan balik, negosiator harus menguasai bahasa tubuh pihak lawan. Dengarkan baik-baik reaksi lawan bicara. Amati isyarat prilaku mereka seperti: angkat bahu, geleng–geleng kepala, mencibir, mengaggguk setuju. Umpan balik dapat untuk mengetahui samakah makna yang disampaikan dengan yang ditangkap lawan negosiasi bisnis kita.
  5. Evaluasi, perlu untuk menilai apakah tujuan berkomunikasi/negosiasi sudah tercapai, apakah perlu diadakan lagi, atau perlu menggunakan cara-cara untuk mencapai hasil yang lebih baik.

Meskipun pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik, bukan berarti hasil yang diharapkan akan diperoleh sesuai dengan yang direncanakan semula. Yang sering terjadi justru perbedaan pandangan terhadap cara penyelesaian masalah antara pemberi dan penerima pesan. Sehingga diperlukan pembicaraan lebih lanjut, yang memerlukan perjuangan tersendiri bagi pengirim pesan dalam menyampaikan dan memenangkan pendapatnya.
Kalau terjadi adu pendapat antara negosiator dengan pihak lawan maka timbul dorongan untuk menang. Keinginan untuk menang di satu sisi dengan mengabaikan kekalahan dipihak lainnya, biasanya sulit tercapai. Untuk itu digunakan strategi menang-menang (win-win solution). Artinya ada sebagian keinginan kita yang dikorbankan dengan mengharapkan pihak lawan juga akan mengorbankan hal yang sama, sehingga kesepakatan di antara kedua belah pihak dapat tercapai.


II. Komunikasi dalam Tulisan
Penulisan Kabar atau Berita
            Penulisan berita juga termasuk salah satu bentuk komunikasi. Dalam penulisan berita, seharusnya kita menggunakan prinsip 5W + 1H. Harus jelas mengenai siapa, kapan, dimana, mengapa, dan bagaimana. Selain itu, berita juga harus menarik audiens agar tujuan komunikasi dapat berhasil. Gaya penulisan berita disusun secara piramida terbalik. Kita harus menarik perhatian pembaca di awal paragraf terlebih dahulu. Dengan begitu, komunikasi yang kita lakukan bisa berhasil.
Penulisan Pesan-Pesan Persuasif
            Pesan juga bisa digunakan untuk mempengaruhi audiens. Hal inilah yang dinamakan persuasive. Kita bisa memberikan pengaruh kita kepada audiens apabila kita bisa menulis pesan persuasive. pesan persuasive juga bisa digunakan sebagai sarana untuk menjual ide kita kepada orang lain. Untuk memberikan kesan kepada audiens, hendaknya kita harus menulis pesan persuasive yang bisa meyakinkan audiens. Dengan begitu, tujuan dari komunikasi kita bisa tercapai.
Korespondensi (Surat Menyurat)
            Dalam bisnis, kita mengenal juga yang namanya surat menyurat. Surat adalah sarana komunikasi untuk menyampaikan pesan dari satu orang ke orang lain. Surat dapat berbentuk surat konvensional yang ditulis di atas kertas, ataupun surat elektronik seperti email. Surat dibagi menjadi tiga, yaitu surat pribadi, surat dinas, dan surat bisnis. Kita harus menggunakan salah satunya sesuai dengan tujuan komunikasi yang ingin kita capai. Untuk surat formal, ada bagian – bagian surat yang harus dicantumkan yaitu kepala surat, tanggal, nomor, lampiran, hal, alamat yang dituju, salam pembuka, paragraph pembuka, paragraph isi, paragraph penutup, salam penutup, tanda tangan, nama terang, tembusan, dan inisial. Kata – kata yang digunakan dalam surat pun bermacam – macam. Ada yang berbahasa formal, semi formal, maupun informal.


III. Contoh Studi Komunikasi Lisan dan Komunikasi Tulisan
Contoh Studi Kasus Komunikasi Lisan
            PT Golden Castle , bergerak dalam bidang konveksi atau textil, mengalami konflik antara perusahaan dengan karyawan. Konflik ini terjadi yang disebabkan oleh adanya miss communication antar atasan dengan karyawan. Adanya perubahan kebijakan dalam perusahaan mengenai penghitungan gaji atau upah kerja karyawan , namun pihak perusahaan belum memberitahukan para karyawan, sehingga karyawan merasa diperlakukan semena-mena oleh pihak perusahaan. Para karyawan mengambil tindakan yaitu dengan mendemo perusahaan, Namun tindakan ini berujung pada PHKbesar-besaran yang dilakukan oleh perusahaan.
Perusahaan manapun pasti pernah mengalami konflik internal.

Mulai dari tingkat individu, kelompok, sampai unit. .Mulai dari derajat dan lingkup konflik yang kecil sampai yang besar. Yang relatif kecil seperti masalah adu mulut tentang pribadi antarkaryawan, sampai yang relatif besar seperti beda pandangan tentang strategi bisnis di kalangan manajemen. Contoh lainnya dari konflik yang relatif besar yakni antara karyawan dan manajemen. Secara kasat mata kita bisa ikuti berita sehari-hari di berbagai media. Disitu tampak konflik dalam bentuk demonstrasi dan pemogokan. Apakah hal itu karena tuntutan besarnya kompensasi, kesejahteraan, keadilan promosi karir, ataukah karena tuntutan hak asasi manusia karyawan.

Contoh Studi Kasus Komunikasi Tulisan
Departemen Kebudayaan dan Pariwisata dengan produk Visit Indonesia Year 2008

            Upaya untuk mengenalkan dan meningkatkan kebudayaan dan kepariwisataan Indonesia, pihak Departemen Kebudayaan dan Pariwisata melakukan dengan cara promotion mix, yaitu dengan memasang iklan di surat kabar Nasioanal dan surat kabar di beberapa negara, iklan di televisi nasional dan beberapa televisi asing yang dianggap berpotensi untuk berkunjung ke Indonesia, serta memasang informasi di website. Selain itu pihak Depbudpar juga melakukan road show yaitu dengan mendatangi ke negara itu, mengikuti tourism mart, misalnya di Berlin, London yang menyelenggarakannya tiap tahun, atau di Cina. Atau dengan menawarkan langsung melalui Kedutaan besar indonesia dengan meningkatkan fasilitas Visa On Arrival (VOA) yang tadinya hanya kepada 29 negara kemudian menjadi 43 dan kini sudah 63 negara.

Sunday, November 19, 2017

Tugas 3 - Komunikasi Bisnis
Nama : Anindita Mindarto
Kelas : 4EA11
NPM : 11214276 

1. Pengorganisasian dan Revisi Pesan-pesan Bisnis
  Ø  Pengorganisasian Melalui Outline
Outline membantu untuk memvisualisasikan hubungan antara bagian yang satu dengan bagian yang lainnya. Outline juga akan menuntun kita untuk mengomunikasikan ide-ide dengan cara yang lebih sistematik, efisien, dan efektif. Melalui perencanaan yang baik, outline akan membantu untuk mengekspresikan transisi antara ide-ide sehingga audiens akan mengerti dan memahami pemikiran komunikator.
Susunan outline yaitu:
1.      Mulai dengan ide pokok
Ide pokok akan membantu untuk menetapkan tujuan strategi umum dari suatu pesan. Ide pokok merupakan titik awal untuk membuat outline.
2.      Menyatakan poin-oin pendukung yang penting
Selanjutnya menyusun poin-poin pendukung yang penting sebagai pendukung ide-ide pokok tersebut.
3.      Ilustrasi dengan bukti-bukti
Tahap ketiga dalam menyusun outline adalah memberikan ilustrasi dengan mengemukakan bukti-bukti yang berhasi dikumpulkan. Semakin banyak bukti-bukti yang dapat disajikan, outline yang dibuat akan menjadi semakin baik.

  Ø  Pemilihan Kata Yang Tepat
Pemilihan kata dalam penyampaian pesan – pesan bisnis kepada audiens sangat penting. Penggunaan kata asing yang sukar dimengerti adalah pemborosan. Agar suatu komunikasi dapat tercapai maksudnya, perlu diperhatikan hal-hal berikut:
            1. Pilihlah kata yang sudah familiar
Diperlukan suatu analisis audiens, terutama untuk mengetahui latar belakang pendidikan dan pengalaman audiens. Pemahaman yang baik terhadap audiens akan memberikan pengaruh yang baik bagi proses penyampaian pesan – pesan bisnis.
            2. Pilihlah kata-kata yang singkat
Kata-kata yang singkat selain efisien, juga mudah dipahami oleh audiens. Tetapi kita juga harus memperhatian kaidah penulisan bahasa yang baik dan benar.
            3. Hindari kata-kata yang bermakna ganda
Penggunaan kata-kata tersebut akan mengakibatkan penafsiran yang bermacam – macam. Hal ini dapat mengakibatkan tidak tercapainya maksud dari pesan-pesan bisnis.

  Ø  Membuat Kalimat Yang Efektif
Kalimat haruslah disusun secara efektif agar pesan yang disampaikan mudah dimengerti. Kalimat efektif adalah bentuk kalimat yang disusun untuk mencapai informasi yang tepat. Dalam menyusun suatu kalimat perlu diperhatikan tiga hal, yaitu:
1.     Kesatuan pikiran
2.    Kesatuan susunan

3.    Kelogisan

2. Perencanaan Laporan Bisnis
  Ø  Arti dan Jenis Laporan Bisnis
-      Pengertian Laporan Bisnis
            Laporan bisnis adalah dokumen-dokumen faktual yang menerangkan kegiatan suatu perusahaan dalam proyek dan tujuan yang dijalankan perusahaan tersebut. Laporan bisnis haruslah bersifat netral, tidak memihak, dan menjadi bukti nyata bagi tindakan-tindakan dari sebuah perusahaan.
            Menurut Herta A. Murphy Laporan bisnis adalah suatu laporan yang memiliki sifat netral, tidak memihak, memiliki tujuan yang jelas dan berisi rencana penyajian fakta kepada seorang atau lebih untuk tujuan bisnis tertentu. Laporan bisnis juga merupakan dokumen yang sangat penting bagi perusahaan, demi menjalankan kepentingan bisnis suatu perusahaan, atau lembaga guna sebagai pembantu pengambilan keputusan atau pemecahan masalah. Penulisan laporan bisnis baiknya dilakukan secara periodik dan konsisten.
-      Jenis-jenis Laporan Bisnis
Laporan bisnis dapat diklarifikasikan berdasarkan macam-macam fungsi dan jenisnya, diantaranya:
1. Laporan Individu dan laporan resmi
Laporan individu adalah laporan yang dibuat atas inisiatif seseorang sendiri, karenanya membutuhkan rincian dan bukti pendukung yang lebih banyak daripada laporan resmi. Karena laporan resmi dibuat berdasarkan permintaan pihak lain.
2. Laporan rutin dan laporan khusus
Laporan rutin diajukan berdasarkan rutinitas yang dilakukan, biasanya telah dibuat dalam bentuk yang telah tentukan sejak awal.
3. Laporan internal dan laporan eksternal
Laporan internal pada umumnya adalah laporan yang dasarnya hanya ditujukan untuk lingkungan dalam perusahaan saja, sedangkan eksternal adalah laporan yang ditujukan untuk disebarkan ke pihak luar perusahaan.

  Ø  Bagian-bagian Pokok dalam Laporan Bisnis
a. Pendahuluan
Dalam bagian ini terdapat beberaP hal yang perlu untukm diperhatikan dan merupakan bagian yang akan ditulis.
1.     Pemberi kuasa adalah orang yang meminta laporan
2.    Layout atau rencana presentasi yang berisi apa yang akan dibahas dalam laporan bisnis.
3.    Masalah yang biasanya diletakkan pada awal-awal pendajuluan sebelum maksud dan tujuan.
4.    Maksud penulisan laporan bisnis harus nampak dalam bagian pendahuluan, terdiri dari tujuan , misi, strategi, atau sasaran.
5.    Ruang lingkup berkaitan dengan luas cakupan atau batas suatu pokok bahasan untuk sebuah laporan bisnis.
6.    Metodologi menyangkut pada cara pengumpulan data atau informasi.
7.    Sumber-sumber primer atau sekunder yang meliputi antara lain publikasi, catatan perusahaan, surat , memo, hasil wawancara karyawan, dan sebagainya.
8.    Latar belakang dari situasi yang sedang diteliti perlu juga dimasukkan, agar memperoleh gambaran menyeluruh dan pemahaman yang jelas terhadap pokok bahasan.
9.    Definisi istilah perlu dicantumkan agar tidak terjadi salah penafsiran, manakala di gunakan definisi atau istilah-istilah yang tidak umum ayau lazim.
10.  Keterbatasan seperti dana, waktu, biaya, asisten peneliti, atau data yang tersedia.
11.  Rekomendasi menjelaskan tentang keputusan yang perlu dilaporkan dalam suatu laporan bisnis.
b. Teks
            Bagian ini berisi inti dari laporan bisnis yang dibuat dan merupakan bagian yang terpanjang dalam laporan tersebut. Pada bagian ini dibahas dan dikembangkan hal-hal yang penting secara rinci. Disamping itu, bagaian ini akan membantu dalam mencapai tujuan atau maksud penulisan laporan bisnis. Penulisan laporan bisnis yang baik, harus mencakup temuan fakta yang penting dan relevan serta membuang hal-hal yang tidak diperlukan serta yang tidak relevan dengan maksud penulisan laporan bisnis tersebut.
c. Penutup
            Bagian ini berfungsi unruk merangkum laporan yang sudah dibuat secara menyeluruh, mengambil kesimpulan, atau memberikan rekomendasi. Pengambilan kesimpulan akhir haruslah didasari oleh isi dari laporan bisnis yang dibuat, tidak memasukan hal-hal yang ttidak dibahas pada bagian sebelumnya. Biasanya pada bagian ini terdapat beberapa sub bagian antara lain :
§  Rangkuman, merupakan ringkasan pembahasan secara menyeluruh.
§  Kesimpulan, berisim evaluasi fakta-fakta dan data-data yang dibahas, tanpa memasukkan pendapat pribadi.
§  Rekomendasi. merupakan saran suatu program tindakan yang didasarkan pada kesimpulan yang telah dibuat.
§  Rencana tindakan, merupakan pernyataan terakhir yang mencakup waktu pelaksanaan, anggaran yang diperlukan, serta orang-orang yang bertanggung jawab terhadap kegiatan bisnis yang dilakukan.

  Ø  Pengorganisasian isi dalam Laporan Bisnis
Ada 2 (dua) cara yang dapat dipilih untuk digunakan dalam penyusunan isi laporan bisnis, yakni cara dedukasi (cara langsung) dan cara induksi (cara tak langsung).
Cara pertama:
Cara deduksi atau cara langsung berarti menyampaikan ide pokok dan rekomendasi tyerlebih dahulu, seteah itu baru dijelaskan ahl-hal yang rinci. Secara umum, kita dapat menggunakan cara deduksi atau cara langsung, jika pembaca kita memiliki cirri sebagai berikut:
§  Eksekutif  yang sibuk,
§  Lebih suka untuk menentukan sesuatu dengan segera,
§  Ingin mengetahui ‘berita baik’ atau informasi netral
§  Ingin menganalisis data lebih baik, dan hal ini akan menjadi lebih mudah jika,
§  Kesimpulan dan rekomendasi dicantumkan pada awal laporan
§  Ingin mengetahui pendangan penulis laporan dengan segera
§  Lebih menyukai laporan yang disusun dengan cara deduksi
Cara kedua:
Cara induksi atau cara tak langsung, berarti kita menjelaskan fakta-fakta yang ada terlebih dahulu, baru kemudian kita memberikan ide pokok, kesimpulan dan rekomendasi. Pada prinsipnya, kita menggunakan cara induksi jika pembaca kita mempunyai karakteristik sebagai berikut:
§  Ingin mengetahui penjelasan secara rinci terlebih dahulu untuk dapat memahami kesimpulan dan rekomendasinya,
§  Ingin mengetahui kesimpulan yang kurang menyenangkan (‘berita buruk’),
§  Merasa kesimpulannya tidak bias dan dapat menerimanya
§  Perlu membaca keseluruhan laporan,bukan hanya bagian akhirnya saja
§  Lebih menyukai laporan yang disusun dengan cara induksi

3. Presentasi Bisnis
  Ø  Tahapan Persiapan Dasar Dalam Presentasi Bisnis
Persiapan yang diperlukan untuk presentasi bisnis mencakup beberapa hal yaitu:
1.     Penguasaan topik atau materi yang akan dipresentasikan
Penguasaan terhadap materi yang akan dipresentasikan merupakan salah satu syarat penting agar apa yang ingin disampaikan kepada audiens dapat mencapai sasaran. Ketidakpastian terhadap materi yang akan dipresentasikan bukan saja menghambat penyampaian pesan kepada audiens, tetapi juga akan memberikan citra yang kurang baik bagi pembicara yang bersangkutan. Oleh karena itu, kuasailah materi tersebut dengan baik sebelum melakukan presentasi di hadapan audiens.
2.    Penguasaan berbagai alat bantu presentasi dengan baik
Di samping penguasaan materi yang baik, yang juga penting adalah bagaimana seorang pembicara mampu memanfaatkan berbagai alat bantu presentasi bisnis demi pencapaian tujuan yang dikehendaki. Berbagai alat bantu presentasi bisnis yang dapat digunakan antara lain: whiteboard, spidol, overhead projector (OHP), transparansi, slide, komputer, bagan, flip chart, kamera video, tape, televisi dan LCD projector
3.    Menganalisis audiens
Agar tujuan presentasi bisnis dapat tercapai dengan baik, seorang pembicara perlu mengenal siapa sebenarnya yang menjadi audiens. Melalui pendekatan bertanya dengan menggunakan kata tanya seperti: apa, siapa, dimana, kapan, mengapa dan bagaimana, seorang pembicara akan dapat mengidentifikasi siapa sebenarnya audiens yang dimaksud sehingga dapat melakukan berbagai persiapan antisipatif.
4.    Menganalisis lingkungan lokasi atau tempat untuk presentasi
Agar presentasi bisnis yang dilakukan tersebut dapat mencapai tujuan, seorang pembicara perlu mengenal lebih dekat lingkungan lokasi atau tempat ia akan melakukan presentasi bisnis.
  Ø  Menganalisa Audience
Agar tujuan presentasi bisnis dapat tercapai dengan baik, seorang pembicara perlu mengenal siapa sebenarnya yang menjadi audiens. Melalui pendekatan bertanya dengan menggunakan kata tanya seperti: apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, dan bagaimana, seorang pembicara akan dapat mengidentifikasi siapa sebenarnya audiens yang dimaksud sehingga dapat melakukan berbagai persiapan antisipatif.

Ø  Mempersiapkan Diri dan Mental
Dalam melakukan presentasi tentu kita harus mempersiapkan diri dan mental, ini penting supaya kepercayaan diri anda meningkat dan agar presentasi anda berjalan dengan lancar. Tegaskan kepada diri sendiri bahwa anda bisa melakukan presentasi tersebut, ini juga sebagai penyemangat dalam melakukan presentasi. Prinsip dasar dalam presentasi, diantaranya:
-          Mengendalikan rasa takut
-          Membangun fondasi presentasi
-          Mempersiapkan materi
-          Mempersiapkan diri

Sumber:



Monday, October 30, 2017

Tugas 2 – Komunikasi Bisnis
Nama  : Anindita Mindarto
Kelas  : 4EA11
NPM   : 11214276

1. Jenis-jenis Komunikasi
 Ø  Komunikasi berdasarkan Penyampaian
Berdasarkan cara penyampaian informasi dapat dibedakan menjadi 2 ( dua ), yaitu :
a. Komunikasi verbal ( Lisan )
Yang terjadi secara langsung serta tidak dibatasi oleh jarak, dimana kedua belah pihak
dapat bertatap muka. Contohnya dialog dua orang. Yang terjadi secara tidak langsung 
akibat dibatasi oleh jarak. contohnya komunikasi lewat telepon.
b. Komunikasi nonverbal ( Tertulis )
Naskah, yang biasanya digunakan untuk menyampaikan kabar yang bersifat
kompleks. Gambar dan foto akibat tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata atau
kalimat.

 Ø  Komunikasi berdasarkan Prilaku
Komunikasi bedasarkan prilaku dapat dibedakan menjadi :
-       Komunikasi Formal, yaitu komunikasi yang terjadi diantara organisasi atau perusahahaan yang tata caranya sudah diatur dalam struktur organisasinya. Contohnya seminar.
-       Komunikasi Informal , yaitu komunikasi yang terjadi pada sebuah organisasi atau perusahaan yang tidak ditentukan dalam struktur organisasi serta tidak mendapat kesaksian resmi yang mungkin tidak berpengaruh kepada kepentingan organisasi atau perusahaan. Contohnya kabar burung , desas-desus, dan sebagainya.
-        Komunikasi Nonformal , yaitu komunikasi yang terjadi antara komunikasi yang bersifat formal dan informal , yaitu komunikasi yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas pekerjaan organisasi atau perusahaan dengan kegiatan yang bersifat pribadi anggota organisasi atau perusahaan tersebut. Contohnya rapat mengenai ulang tahun perusahaan.

 Ø  Komunikasi berdasarkan Kelangsungannya
Berdasarkan Kelangsungannya , komunikasi dapat dibedakan menjadi :
-        Komunikasi Langsung , yaitu proses komunikasi dilakukan secara langsung tanpa  bantuan perantara orang ketiga ataupun media komunikasi yang ada dan tidak dibatasi oleh adanya jarak.
-        Komunikas Tidak Langsung, yaitu proses komunikasinya dilaksanakan dengan bantuan pihak ketiga atau bantuan alat - alat media komunikasi.

 Ø  Komunikasi Berdasarkan Maksud Komunikasi
Berdasarkan maksud komunikasi dapat dibedakan sebagai berikut :
a. Berpidato
b. Memberi Ceramah
c. Wawancara
d. Memberi Perintah alias Tugas
Dengan demikian jelas bahwa inisiatif komunikator menjadi hal penentu, demikian pula kemampuan komunikator yang memegang peranan kesuksesan proses komunikasinya.

 Ø  Komunikasi Berdasarkan Ruang Lingkup
Berdasarkan Ruang Lingkupnya, komunikasi dapat dibedakan sebagai berikut :
a. Komunikasi Internal
b. Komunikasi Eksternal
Komunikasi dengan pihak luar bisa berbentuk :
-          Eksposisi, pameran, promosi, dan sebagainya.
-          Konperensi pers.
-          Siaran televisi, radio dan sebagainya.
-          Bakti sosial.
  
 Ø  Komunikasi Bedasarkan Jumlah Yang Berkomunikasi
Komunikasi berdasarkan Jumlah yang berkomunikasi, dapat dibedakan menjadi :
-        Komunikasi Perseorangan, yaitu komunikasi yang terjadi dengan cara perseorangan atau individu antara pribadi dengan pribadi mengenai persoalan yang bersifat pribadi juga.
-        Komunikasi Kelompok, yaitu komunikasi yang terjadi pada kelompok mengenai persoalan-persoalan yang menyangkut kepentingan kelompok. Perbedaanya dengan komunikasi perseorangan yaitu komunikasi ini lebih terbuka dibandingkan dengan komunikasi perseorangan.

 Ø  Komunikasi Berdasarkan Peranan Individu
Dalam komunikasi ini, peranan individu sangat mempengaruhi kesuksesan proses komunikasinya. Berikut beberapa macam komunikasi berdasarkan peranan individu, diantaranya :
-        Komunikasi antar individu dengan individu yang lain. Komunikasi ini terjadi secara nonformal maupun informal, individu bertindak sebagai komunikator mampu mempengaruhi individu yang lain.
-        Komunikasi antar individu dengan lingkungan yang lebih luas. Komunikasi ini terjadi karena individu yang dimaksud memiliki kemampuan yang tinggi untuk mengadakan hubungan dengan lingkungan yang lebih luas.
-        Komunikasi antar individu dengan dua kelompok atau lebih. Pada komunikasi ini individu berperan sebagai perantara antara dua kelompok atau lebih, sehingga dituntut kemampuan yang prima untuk menjadi penyelaras yang harmonis.

 Ø  Komunikasi Berdasarkan Jaringan Kerja
Didalam suatu  organisasi atau perusahaan, komunikasi akan terlaksana berdasarkan sistem yang ditetapkan dalam jaringan kerja.
Komunikasi berdasarkan jaringan kerja ini dapat dibedakan menjadi :
-        Komunikasi jaringan kerja rantai, yaitu komunikasi terjadi menurut saluran hirarki organisasi dengan jaringan komando sehingga mengikuti pola komunikasi formal.
-        Komunikasi jaringan kerja lingkaran, yaitu komunikasi terjadi melalui saluran komunikasi yang berbentuk seperti pola lingkaran.
-        Komunikasi jaringan bintang,  yaitu komunikasi terjadi melalui satu sentral dan saluran yang dilewati lebih pendek.

 Ø  Komunikasi Berdasarkan Ajaran Informasi
Komunikasi berdasarkan Ajaran Informasi dapat dibedakan menjadi:
-        Komunikasi satu arah, yaitu komunikasi yang berjalan satu pihak saja (one way communication).
-        Komunikasi dua arah, yaitu komunikasi yang bersifat timbal balik (two ways communication).
-        Komunikasi ke atas, yaitu komunikasi yang terjadi dari bawahan terhadap atasan.
-        Komunikasi ke bawah, yaitu komunikasi yang terjadi dari atasan terhadap bawahan.
-        Komunikasi kesamping, yaitu komunikasi yang terjadi diantara orang yang mempunyai kedudukan sejajar.



2. Teknologi Informasi dalam Komunikasi Bisnis
 Ø  Keuntungan Menguasai Teknologi Informasi
Dalam Bidang Sosial
Keuntungan :
Kemajuan teknologi komunikasi yang cepat dapat mempermudah komunikasi antara suatu tempat dan tempat yang lain.
Kerugian:
1.      Dengan semakin pesatnya komunikasi membuat bentuk komunikasi berubah yang asalnya berupa face to face menjadi tidak. Hal ini dapat menyebabkan komunikasi menjadi hampa.
2.      Seseorang yang terus menerus bergaul dengan komputer akan cenderung menjadi seseorang yang individualis.
3.      Dengan pesatnya teknologi informasi baik di internet maupun media lainnya membuat peluang masuknya hal-hal yang berbau pornografi, pornoaksi, maupun kekerasan semakin mudah.
4.      Kemajuan TIK juga pasti akan semakin memperparah kesenjangan sosial yang terjadi di masyarakat antara orang kaya dan orang miskin.
5.      Maraknya cyber crime yang terus membayangi seperti carding, ulah cracker, manipulasi data dan berbagaicyber crime yang lainnya.

Dalam Bidang Pendidikan
Keuntungan :
1.      Informasi yang dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah di akses untuk kepentingan pendidikan.
2.      Inovasi dalam pembelajaran semakin berkembang dengan adanya inovasi e-learning yang semakin memudahkan proses pendidikan.
3.      Kemajuan TIK juga akan memungkinkan berkembangnya kelas virtual atau kelas yang berbasisteleconference yang tidak mengharuskan sang pendidik dan peserta didik berada dalam satu ruangan.
4.      Sistem administrasi pada sebuah lembaga pendidikan akan semakin mudah dan lancar karena penerapan sistem TIK.

Kerugian :
1.      Kemajuan TIK juga akan semakin mempermudahterjadinya pelanggaran terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) karena semakin mudahnya mengakses data menyebabkan orang yang bersifat plagiatis akan melakukan kecurangan.
2.      Walaupun sistem administrasi suatu lembaga pendidikan bagaikan sebuah system tanpa celah, akan tetapi jika terjadi suatu kecerobohan dalam menjalankan sistem tersebut akan berakibat fatal.
3.      Salah satu dampak negatif televisi adalah melatih anak untuk berpikir pendek dan bertahan berkonsentrasi dalam waktu yang singkat (short span of attention).

Dalam Bidang Ekonomi
Keuntungan :
1.      Semakin maraknya penggunaan TIK akan semakin membuka lapangan pekerjaan.
2.      Bisnis yang berbasis TIK atau yang biasa disebut e-commerce dapat mempermudah transaksi-traansaksi bisnis suatu perusahaan atau perorangan
3.      Dengan fasilitas pemasangan iklan di internet pada situs-situs tertentu akan mempermudah kegiatan promosi dan pemasaran suatu produk.

Kerugian :
1.      Dengan mudahnya melakukan transaksi di internet menyebabkan akan semakin memudahkan pula transaksi yang dilarang seperti transaksi barang selundupan atau transaksi narkoba.
2.      Hal yang sering terjadi adalah pembobolan rekening suatu lembaga atau perorangan batkan kerugian financial yang besar.

Dalam Bidang Pemerintahan
Keuntungan :
1.      Tenologi Informasi dan Komunikasi yang dikembangkan dalam pemerintahan atau yang disebut e-government membuat masyarakat semakin mudah dalam mengakses kebijakan pemerintah sehingga program yang dicanangkan pemerintah dapat berjalan dengan lancar.
2.      E-government juga dapat mendukung pengelolaan pemerintahan yang lebih efisien, dan bisa meningkatkan komunikasi antara pemerintah dengan sektor usaha dan industri.
3.      Masyarakat dapat memberi masukan mengenai kebijakan-kebijakan yang dibuaat oleh pemerintah sehingga dapat memperbaiki kinerja pemerintah.

 Ø  Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Komunikasi Bisnis
1.      Munculnya peluang bisnis baru (E-business), dengan semakin majunya teknologi dan informasi akan mendorong beberapa orang untuk menciptakan beberapa peluang yang sangat menguntungkan dan sebagai modal bisnis yang sangat menguntungkan. Contohnya pemanfaatan kemajuan teknologi dan komunikasi adalah google. Di mana search engine google banyak digunakan untuk mencari sesuatu di internet dan perusahaan google akan mendapatkan banyak keuntungan.
2.      Mengurangi biaya produksi dan operasional, kemajuan teknologi dan informasi dapat membantu perusahaan dalam mengurangi biaya produksi sehingga perusahaan akan mendapatkan keuntungan yang besar dengan mengeluarkan pengeluaran yang sedikit. dan mengurangi operasional sehingga perusahaan dapat menambah jumlah produksi di setiap barang produksinya.
3.      Mempermudah proses komunikasi dan monitoring setiap karyawan, mempermudah proses komunikasi dan monitoring setiap karyawan yang bekerja, sehingga karyawan tidak perlu repot-repot datang ke ruang rapat dan berkumpul bersama, dan bisa melakukan teleconference untuk saling berkomunikasi mengenai beberapa ide. Hal tersebut membuat rapat menjadi lebih praktis dan juga dapat mengawasi kinerja para karyawan.
4.      Akses informasi dan penyebaran informasi, mempublikasikan berita melalui internet dapat tersebar luas dengan cepat dibandingankan dengan enggunakan fax atau pos. Kita dapat menyebar luaskan informasi ke seluruh dunia dan dapat berinteraksi langsung melalui komputer.
5.      Komunikasi yang cepat, fasilitas yang ada di internet banyak membuktikan kecepatanya berkomunikasi dengan orang yang dituju, seperti E-mail yang telah banyak digunakan untuk mengirim dan menerima dokumen. Chat atau video conferencing juga mempercepat komunikasi.

 Ø  Pengaruh Teknologi Informasi dan Pengambilan Keputusan
            Membuat keputusan (decision making) adalah suatu proses memilih alternatif tertentu dari beberapa alternatif yang ada. Jadi, membuat keputusan adalah suatu proses memilih antara berbagai macam cara untuk melaksanakan pekerjaan. Semakin berpengalaman dalam pengambilan keputusan, semakin besar pula kepercayaan diri yang akan semakin berorientasi pula pada suatu tindakan. Jika seorang wirausaha mampu mengambil suatu keputusan dalam batas-batas waktu yang masuk akal, mungkin ia mampu mengambil suatu keputusan yang menguntungkan sehingga sewaktu-waktu muncul peluang-peluang bisnis.Keberhasilan seorang Wirausaha di dalam bisnis, tergantung pada kemampuan membuat keputusan yang meningkatkan keuntungan bisnisnya pada masa yang akan datang. Kemampuan membuat keputusan dapat diperoleh dari pengalamannya selama bertahun-tahun. Akan tetapi, dalam prakteknya pasti ada saja kesalahan-kesalahan, yang harus cepat disadari dan diambil tindakan pembetulannya.

Adapun pedoman untuk membuat keputusan, kuncinya adalah sebagai berikut:
1.      Terlebih dahulu, tentukan fakta-fakta dari persoalan yang sudah dikenal.
2.       Identifikasi, bidang manakah dari persoalan-persoalan yang tidak berdasarkan fakta-fakta. Di bidang yang dikenal inilah, seorang Wirausaha harus menggunakan logika, penalaran, dan institusinya untuk membuat keputusan.
3.      Keberanian dan antusiasme sangat diperlukan dalam menerapkan sebuah keputusan
4.      Bersedia untuk mengambil tindakan agresif dalam menerapkan sebuah keputusan.
5.      Ambillah risiko yang sedang-sedang saja jika terdapat ketidakpastian yang besar.
6.       Dalam keadaan tertentu, mungkin lebih baik untuk meneruskan sesuatu yang telah berhasil pada masa lampau.
7.      Jauhilah keputusan-keputusan yang akan mengubah secara drastis susunan organisasi yang sekarang.
8.      Keputusan perlu diuji cobakan dahulu.

3. Perencanaan Pesan-Pesan Bisnis
 Ø  Penentuan Proses Komposisi
Menyusun pesan bisnis yang menarik perhatian, mudah dibaca, dan mudah dipahami memerlukan kreativitas. Agar pesan bisnis efektif, diperlukan pemahaman terhadap proses penyusunan pesan bisnis. Proses penyusunan pesan bisnis umumnya terdiri atas tiga tahap sederhana, yaitu:
1. Perencanaan Pesan
Dalam tahap ini, ditentukan hal-hal yang mendasar dari suatu pesan yang akan dikomunikasikan. Secara rinci, tahap perencanaan tersebut meliputi:
a.       Penentuan Tujuan
b.      Analisis audiens
c.       Penentuan ide pokok
d.      Pemilihan saluran dan media
            2. Penyusunan Pesan
            Setelah tahap perencanaan, selanjutnya ide/gagasan dituangkan kedalam pesan       tertulis. Tahap itu meliputi dua kegiatan, yaitu:
a.       Menorganisasikan pesan
b.      Memformulasikan pesan
            3. Revisi Pesan
            Pesan yang telah disusun dikaji ulang untuk memastikan apakah ide/gagasan          diungkapkan sudah memadai. Berbagai kegiatan pada tahap revisi pesan adalah:
a.       Menyunting pesan
b.      Menulis ulang
c.       Memproduksi pesan
d.      Mencetak pesan

 Ø  Penentuan Tujuan
Pesan bisnis dapat menciptakan nilai tambah bagi perusahaan. Pesan-pesanyang di sampaikan kepada pihak lain hendaknya mampu menjaga danmeningkatkan citra perusahaan. Untuk dapat menciptakan good will, setiap pesan bisnis hendaknya memiliki tujuan yang jelas, dapat di ukur, dan tidak bertentangan dengan tujuan organisasi.
Ada tiga tujuan unum komunikasi bisnis, yaitu :
1. Memberi informasi (informing)
Tujuan pertama dalam komunikasi bisnis adalah memberikan informasi yang berkaitan dengan dunia bisnis kepada pihak lain. Sebagai contoh, seorang pemimpin suatu perusahaan membutuhkan bebebrapa pegawai baru yang akan di tempatkan sebagai staf adminitrasi di kantor- kantor cabang yang ada.
2. Membujuk atau persuasi (persuading)
Tujuan kedua komunikasi bisnis adalah memberikan persuasi kepada pihak lain agar apa yang disampaikan dapat dipahami dengan baik dan bener. Hal ini sering dilakukan, terutama yang berkaitan dengan negosiasi antara seseorang dengan orang lain dalam bisnis.
3. Melakukan kerjasama atau kolaborasi (kolaborating)
Tujuan ketiga dalam komunikasi bisnis adalah melakukan kolaborasi atau kerjasama bisnis antara seseorang dengan orang lain. Malalui jalinan komunikasi bisnis tersebut seseorang dapat dengan mudah melakukan kerjasama bisnis, baik dengan perusahaan domestik maupun perusahaan asing.

 Ø  Penentuan Ide Pokok
            Setelah menganalisis tujuan dan audience, langkah selanjutnya adalah menentukan cara untuk mencapai tujuan tersebut. Topik dan ide pokok merupakan dua hal yang berbeda. Topik adalah subjek pesan yang luas. Sedangkan ide adalah pokok adalah pernyataan tentang suatu topik, yang menjelaskan isi dan tujuan dari topik tersebut sehingga dapat diterima oleh audience.
Sebelum menentukan ide pokok terlebih dahulu yang harus diidentisikasi adalah :
1.    Teknik Brainstorming
a.    Storyteller’s tour
Hidupkan tape recorder dan telaah pesan-pesan yang disampaikan. Fokuskan pada alasan berkomunikasi, poin utama, rasionalitas dan implikasi bagi sipenerima.
b.      Random list
Tulis segala sesuatu yang ada dalam pikiran diatas kertas kosong. Selanjutnya pelajari hubungan antara ide-ide tersebut.
c.       CFR (Conclusions, findings, recommendations¬¬¬) Worksheet.
Jika subjek yang dibahas mencekup pemecahan masalah, gunakanlah suatu worksheet yang akan membantu menjelaskan hubungan antara temuan (findings), kesimpulan (conclusions) dan rekomendasi (recommendation) yang akan di berikan.
d.      Journalistic Approach
Pendekatan jurnalistik memberika poin yang baik sebagai langkah awal menentukan ide pokok.
e.    Question And Answer Chain
Barangkali pendekatan yang terbaik adalah melihat dari sisi perspektif audience.
f.     Pembatasan cakupan
Penyajian rutin kepada audience yang telah Anda kenal hendaknya menggunakan kata-kata yang singkat. Cara ini dapat membangkitkan rasa hormat audience kepada komunikator, sedangkan penyampaian pesan yang kompleks dan controversial akan memakan waktu yang lebih lam, terutama jika audience yang hadir terdiri atas orang-orang yang spektial, atau orang-orang yang tidak dikenal sebulumnya.

 Ø  Analisis Audience
Analisis terhadap audiens sangat perlu dilakukan, audiens dalam studi komunikasi bisa individu ataupun organisasi. Audiens biasanya memiliki pemahaman yang berbeda-beda atas pesan yang mereka terima.
a. Mengembangkan Profil Audiens
            Analisis terhadap Audiens yang sudah dikenal biasanya relatif lebih mudah dilakukan tanpa harus melalui penelitian yang rumit. Demikian juga, reaksi atas pesan yang dikrim kepada orang yang sudah dikenal pada umumnya bisa diperkirakan.
b. Mengenali penerima primer
            Apabila penerima terdiri dari beberapa orang, perlu dikenali orang-orang terpenting yang berpengaruh atau bertindak sebagai pengambil keputusan.
c. Menetapkan jumlah dan komposisi audiens
            Jumlah penerima juga memengaruhi pesan bisnis. Menulis pesan bisnis yang ditujukan hanya kepada satu orang akan berbeda dengan pesan bisnis yang ditujukan kepada banyak orang.
d. Mengukur Tingkat Pemahaman Audiens
            Apabila penerima memiliki latar belakang yang sama pengirim , maka pada umumnya mereka dianggap memiliki pemahaman yang relatif sama terhadap suatru pesan.
e. Memperkirakan reaki penerima
            Cara mengorganisasikan pesan sangat tergantung pada reaksi yang diperkirakan akan dilakukan oleh penerima.
f. Memenuhi Kebutuhan Informasi Audiens
            Pesan yang baik akan mampu memenuhi semua pertanyaan penerima . Memenuhi kebutuhan informasi penerima merupakan salah satu kunci sukses pesan bisnis. Ada lima pedoman yang perlu diperhatikan agar pesan bisnis mampu memenuhi kebutuhan informasi audiens, yaitu :
-          Temukan apa yang ingin diketahui audiens
-          Antisipasi pertanyaan yang tidak diungkapkan
-          Berikan semua informasi yang diperlukan oleh audiens
-          Pastikan bahwa informasi yang diberikan akurat
-          Tekankan gagasan yang paling menarik bagi audiens.
g. Memuaskan kebutuhan emosional dan praktis Audiens
            Pesan yang bertujuan membujuk dan bekerja sama seringkali gagal mengubah keyakinan atau perilaku audiens. Hal penting yang harus diingat bahwa pesan bisnis disampaikan kepada audiens yang juga melakukan kegiatan bisnis. Untuk mencapai tujuan komunikasi, diupayakan agar pesan bisnis menggunakan pendekatan emosional audiens, terstruktur, rasional, serta disusun dengan format yang menarik.

 Ø  Seleksi Saluran dan Media
Pesan-pesan bisnis harus sesuai dengan situasi yang ada. Ide-ide dapat disampaikan melalui dua saluran yaitu saluran lisan dan tulisan.Pilihan mendasar berbicara dan menulis tergantung pada tujuan dan maksud pesan audience dan karakteristik dari dua saluran komunikasi tersebut.

1)      Komunikasi Lisan
Salah satu kebaikan dari komunikasi lisan adalah kemampuanya memberikan umpan balik dengan segera. Saluran digunakan bila pesan yang disampaihakan sederhana, tidak diperlukan catatan permanent dan audience dapat dibuat lebih nyaman. Kelebihan yang lain yaitu sifatnya yang ekonomis.
Komunikasi lisan mencakup antara lain percakapan antara dua orang yang tidak terencan, pembicaran lewat telepon, wawancaram pertemuan kelompok kecil, seminar, workshop, program pelatihan, pidato formal dan prentasi penting lainnya.

2)      Komunikasi Tertulis
Pesan-pesan tertulis dapat disampaikan melalui berbagai macam bentuk seperti surat, memo, dan laporan. Salah satu kebaikan dari komunikasi tertulis yaitu penulis mempunyai kesempatan untuk merencanakan dan mengendalikan pesan-pesan mereka.